HarianForex.com - Euro tergelincir di awal sesi Asia, Senin (25/Sept) setelah Pemilu Jerman menunjukkan keunggulan dukungan untuk partai sayap kanan. Sehingga, meskipun Angela Merkel kembali terpilih sebagai kanselir Jerman, namun kuota untuk partainya terpangkas. Hal inilah yang menyebabkan tergelincirnya Euro terhadap Dolar AS pagi tadi.
Partai Anti Imigran Dapat Kursi Di Parlemen Jerman
EUR/USD diperdagangkan turun 0.3 persen pada harga 1.1922 dan dapat menguji titik support di kisaran 1.1860 begitu likuiditas meningkat di sesi berikutnya. Saat berita ini ditulis, EUR/USD sudah diperdagangkan naik tipis pada angka 1.1930.
Berdasarkan hasil exit poll, Merkel dipastikan memenangi kursi kanselir untuk keempat kalinya dalam Pemilu Jerman pada hari Minggu kemarin. Namun, ia akan menghadapi pertarungan koalisi yang tak mudah untuk membentuk pemerintahan, sebab partai konservatifnya harus berjuang keras demi mendapatkan dukungan dari golongan anti imigran Alternative for Germany (AfD). Suara untuk AfD, menurut exit poll, diketahui melonjak dalam pemilu kemarin dan mendapatkan kursi ke parlemen.
Pemilu New Zealand Dijerat Ketidakpastian
Di belahan negara lain, New Zealand juga tengah diramaikan oleh Pemilu. Ketidakpastian politik menghantam Dolar New Zealand sehubungan dengan tidak adanya satu pun partai politik yang memenangi suara mayoritas.
NZD/USD merosot 0.7 persen ke angka 0.7285 meskpun pair tersebut menemukan supoort di angka 0.7280 untuk saat ini. Saat berita ini ditulis, NZD/USD sudah turun lagi, dengan diperdagangkan pada posisi 0.7258.
National Party di New Zealand berhasil memenangi suara terbesar dalam Pemilu di negara pengekspor susu tersebut. Akan tetapi, tak ada satupun partai-partai besar yang mampu meraih kursi mayoritas dalam parlemen, sehingga pembentukan koalisi terancam akan memakan waktu beberapa hari atau beberapa minggu. Kondisi semacam ini merupakan ketidakpastian yang berdampak pada kekuatan mata uang New Zealand.
Berita ini sebelumnya telah diterbitkan melalui :
http://www.seputarforex.com/euro-dan-dolar-nz-dipukul-ketidakpastian-politik-280348-11